Workshop bagian 2

Pada hari Selasa, 19 November 2014, Gedung Erlangga Madiun menjadi saksi berlangsungnya workshop bagi para guru SMKN 1 Jiwan. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari hari sebelumnya, dengan fokus pada pembahasan materi yang lebih mendalam. Salah satu materi yang disampaikan adalah tentang enam program prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta upaya membangun ekosistem pendidikan yang berkelanjutan.

Materi tersebut dibawakan langsung oleh Bapak Herna, yang juga menjabat sebagai pengawas SMKN 1 Jiwan. Dalam paparannya, Bapak Herna secara rinci menjelaskan keenam program prioritas Kemendikbud. Beliau menyoroti pentingnya setiap program dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, mulai dari peningkatan kompetensi guru, pengembangan kurikulum yang relevan, hingga upaya pemerataan akses pendidikan.

Selain itu, Bapak Herna juga menekankan pentingnya membangun ekosistem pendidikan yang berkelanjutan. Beliau mengajak para peserta untuk berpikir lebih jauh mengenai bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, serta memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran. Melalui pemahaman yang mendalam tentang ekosistem pendidikan, diharapkan para guru dapat berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif di sekolah masing-masing.

Workshop ini memberikan kesempatan bagi para guru SMKN 1 Jiwan untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang kebijakan pendidikan terkini. Diharapkan, ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari sehingga kualitas pendidikan di SMKN 1 Jiwan semakin meningkat.

6 Program Prioritas Kemendikbud

Program-program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara menyeluruh. Berikut rinciannya:

  1. Penguatan Pendidikan Karakter:
    • Fokus pada pembentukan karakter siswa melalui nilai-nilai agama, moral, pancasila, dan budaya bangsa.
    • Pelatihan bagi guru untuk menanamkan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran.
    • Program seperti "7 Kebiasaan Anak Indonesia" untuk membentuk karakter siswa sejak dini.
  2. Wajib Belajar 12 Tahun dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan:
    • Menjamin setiap anak Indonesia memiliki akses pendidikan hingga tingkat menengah atas.
    • Menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai di seluruh wilayah, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
    • Program bantuan biaya pendidikan bagi siswa kurang mampu.
  3. Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan Guru:
    • Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru melalui program sertifikasi, pelatihan, dan pengembangan profesional.
    • Meningkatkan kesejahteraan guru untuk memberikan motivasi dan meningkatkan kinerja.
    • Program tunjangan profesi guru dan berbagai insentif lainnya.
  4. Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi:
    • Meningkatkan kualitas pembelajaran di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM).
    • Membudayakan literasi dan numerasi sejak dini.
    • Pengembangan sekolah-sekolah unggulan dan pusat studi.
  5. Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana:
    • Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang layak, seperti gedung sekolah, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas olahraga.
    • Renovasi dan pembangunan sekolah-sekolah rusak.
    • Penyediaan peralatan dan media pembelajaran yang memadai.
  6. Pembangunan Bahasa dan Sastra:
    • Melestarikan dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
    • Melindungi dan mengembangkan bahasa daerah.
    • Meningkatkan literasi baca tulis.
    • Menginternasionalkan bahasa Indonesia.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membangun ekosistem pendidikan yang berkelanjutan:

  1. Kolaborasi Semua Pihak
  • Pemerintah: Menyusun kebijakan yang mendukung pengembangan pendidikan, menyediakan anggaran yang memadai, dan memastikan pemerataan akses pendidikan.
  • Sekolah: Menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inspiratif, serta menyediakan fasilitas yang memadai.
  • Guru: Meningkatkan kompetensi, menerapkan metode pembelajaran yang inovatif, dan menjadi role model bagi siswa.
  • Siswa: Aktif dalam proses pembelajaran, memiliki motivasi yang tinggi, dan mengembangkan potensi diri.
  • Orang tua: Memberikan dukungan penuh terhadap pendidikan anak, bekerja sama dengan sekolah, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah.
  • Masyarakat: Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan, memberikan dukungan moral dan materi, serta menjaga nama baik sekolah.
  1. Pemanfaatan Teknologi
  • Integrasi Teknologi: Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan e-learning, aplikasi pendidikan, dan media sosial.
  • Pengembangan Infrastruktur: Memastikan ketersediaan infrastruktur TIK yang memadai di sekolah, seperti jaringan internet, komputer, dan perangkat lunak.
  • Pelatihan Guru: Memberikan pelatihan kepada guru dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
  1. Pengembangan Kurikulum yang Relevan
  • Kurikulum Berbasis Kompetensi: Menyusun kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan zaman.
  • Pembelajaran Berpusat pada Siswa: Menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran, memberikan kesempatan bagi siswa untuk aktif dalam proses belajar.
  • Integrasi Pendidikan Karakter: Menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa sejak dini melalui pembelajaran.
  1. Evaluasi dan Pengembangan Berkelanjutan
  • Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap proses pembelajaran, hasil belajar siswa, dan kinerja sekolah.
  • Pengembangan Berbasis Data: Menggunakan data hasil evaluasi untuk melakukan perbaikan dan pengembangan.
  • Inovasi: Terus berinovasi dalam mencari solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
  1. Pemberdayaan Masyarakat
  • Pendidikan Komunitas: Mengadakan program pendidikan bagi masyarakat, seperti kursus keterampilan, pelatihan kewirausahaan, dan program literasi.
  • Kerjasama dengan Dunia Usaha: Membangun kerjasama dengan dunia usaha untuk menyediakan lapangan kerja bagi lulusan dan memberikan dukungan dalam pengembangan pendidikan.

 

Pendaftaran Peserta Didik Baru

Tahun Pelajaran 2021-2022

Kerjasama

Kerjasama dengan perusahaan, lembaga, instansi, dll.